Minggu, 07 Agustus 2016

Standard Cost Bagian - II

Minggu lalu kita membahas secara singkat standard cost berikut kita bahas lagi lebih dalam mengenai standard cost.

A. Bill of Material
Bill of Material atau sering di sebut juga BoM adalah daftar dari material, bagian perakitan dan komponen dengan kuantiti pemakain masing-masing yang di butuhkan dalam pembuatan part dan juga didalamnya termasuk prosess pembuatan produk dengan tahapan demi tahapan masing - masing.

dalam menghitung standad cost sendiri biasanya menggunakan bill of material (BoM) dengan jenis Multilevel BoM karena multilevel BoM ini memberikan tampilan semua item behubungan mulai dari induk part/produk jadi, barang setengah jadi dengan komponen atau bahan.  multilevel BoM memberikan gambaran seperti pohon yang memiliki beberapa level biasa nya level seperti di bawah ini :
0 = Barang sudah jadi
1 = Barang setengah Jadi
2 = Barang sub komponen
3 = Bahan / raw material
tapi pelevelan ini bisa saja lebih dari no di atas karena banyak nya prosess untuk menyelesaikan produk tersebut sampai selesai.
berikut contoh BoM Multi Level

B. Work Center
Work center adalah kode pengelompokan dalam pemisahaan antara barang jadi, prosess, komponen dan raw material agar dapat di ketahui setatus barang dan pengerjaan barang tersebut berikut contoh work center :
  • 1001 untuk Finished Good (Barang Jadi)
  • 1002 untuk Commercial Merchandise/ Pass Through yaitu barang yang di beli dan jual kembali tampa melalui prosess produksi
  • 1003 untuk Raw Material misalnya resin, zink dan lain - lain.
  • 1004 untuk Work in Process (Baran Setengah jadi) yang di produksi sendiri dari bahan Raw material
  • 1005 untuk komponen part yang di beli untuk di rakit/ assembly di perushaan tersebut.
C. Expenditure
Expenditure adalah untuk peninditifikasian dan pemsiahaan antara pembilan dari lokal atau dari luar, pembeilan dari afiliasi atau bukan contoh di bawah ini selain itu juga untuk menginditifikasi barang yang di proses dan di beli conthonya di bawah ini:  

Work Center                                      Expenditure
1001 Finished Good                          60 (Inhouse Produksi)
1002 Commercial Marchandise      70 (Pembalian ke supplier local non Afiliasi)
                                                            71 (Pembelian ke supplier import non Afiliasi)
                                                            78 (Pembelian ke supplier local Afiliasi)
                                                            79 (Pembelian ke supplier import Afiliasi)
1002 Raw Material                            10 (Pembelian ke supplier local non Afiliasi)
                                                            11 (Pembelian ke supplier import non Afiliasi)
                                                            12 (Pembelian ke supplier local Afiliasi)
                                                            13 (Pembelian ke supplier import Afiliasi)
1004 Work in Process                       40 (Sub Contractor non Afiliasi)
                                                            41 (Sub Contractor Afiliasi)
                                                            50 (Inhouse produksi)
1005 Component Part                      20 (Pembalian ke supplier local non Afiliasi)
                                                            21 (Pembelian ke supplier import non Afiliasi)
                                                            28 (Pembelian ke supplier local Afiliasi)
                                                            29 (Pembelian ke supplier import Afiliasi)

D. Supplier Code
Supplier Code adalah untuk pemisahaan antara supplier local dan import, selain itu juga untuk penginditifiaksian supplier berdasarkan peoduk yang di beli atau berdasarkan work centernya.
berikut ini contoh supplier code
  • Kode yang di awali dengan huruf M maka supplier tersebut adalah untuk supplier Raw Material misal M0001
  • Kode yang di awali dengan huruf L adalah untuk supplier lokal misal L0001
  • Kode yang di awali dengan huruf I adalah untuk supplier impor misal I0001
E.Cost Center
Cost center untuk pemisahaan biaya permasing masing departement atau section agar dapat mengontrol biaya dan memudahkan dalam peninditifiaksian selain itu juga cost center dapat mejadikan nilai ukur dalam pembuatan budget masing - masing departement, cost center juga untuk mengetahui pengerjaan produk di departement mana saja dan line mana saja pekerjaan tersebut di buat. berikut contoh untuk cost center:

  • Sales And General Administration
  1. C01 untuk HR&GA 
  2. C02 untuk Finance dan Accounting
  3. C03 untuk sales dan purchasing 
  • Indirect Departement
  1. B01 untuk QC dan QA
  2. B02 untuk PPIC
  3. B03 untuk Logistic
  • Direct Departement 
  1. A01 untuk Assembly product A
  2. A02 untuk Assembly product B
  3. A03 untuk Assembly product C
  4. A04 untuk Injection
  5. A05 untuk Press
  6. A06 untuk Die Casting
F. Product Code
Product code adalah untuk memisahkan perkatagory product misalkan dalam sebuah perusahaan mebuat bahan untuk di produksi nya : Sepion, Cakram Rem,Kenalpot, lampu sen dll, tujuanya adalah untuk dari berbagai macam produk yang di hasilkan produk mana yang untuk dan mana yang rugi.
berikut cotoh product code : 

kode di awali dengan angka 1 untuk sepeda motor
  • 1A untuk Sepion
  • 1B untuk cakram rem
  • 1C untk kenalpot
  • 1D untuk lampu sen
kode di awali dengan angka 2 untuk mobil
  • 2A untuk Sepion
  • 2B untuk cakram rem
  • 2C untk kenalpot
  • 2D untuk lampu sen

G. Customer Code
Customer code juga tidak jauh berbeda dengan produk code tujuan nya juga untuk memishakan penjualan  ke customer mana yang untuk dan mana yang rugi misalkan kita menjual ke beberapa customer antara lain customer A, B dan C penjualan ke customer A yang paling utama mendapatkan untung tetapi volume penjualan sedikit, lalu kita juga menjual ke customer B dengan volume penjualan lebih tinggi tetapi penjualan ke customer B tidak terlalu mendapat untung, selain itu juga kita menjual ke customer C volume penjualan ke customer C sama tingginya dengan penjualan ke customer B tetapi ada beberapa produk yang menjual dengan rugi. jadi kalau penjualan kita yang paling besar di bulan tersebut ke customer C maka dapat di gambarkan bahwa untuk emndapatkan untung semakin tipis. 

berikut contoh untuk customer code:
  • CL00XX untuk Customer local
  • CI 00XX untuk Customer Import
Nanti kita lanjutkan kembali untuk pembahasan Cost Variance (unit price variance dan quantity variance), Allcoation Cost Variance, Stock Taking VS Book Value, Profit Plan, Forecast, dll

baca juga artike di bawah ini:

Artikel Terkait

Standard Cost Bagian - II
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Jasa Pembukuan Dan Konsultan Pajak Bekasi

Jasa Pembuatan Laporan Keuangan Konsultan Pajak Tax advice memberikan masukan kepada client dalam setiap permasalahan pajak dan cara penyelesaian nya agar menghindari resiko pajak timbul lebih besar selain itu juga memperhatikan setiap transaksi yang berhubungan dengan pajak telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan perundang - undangan pajak. Tax planing / perencanaan pajak dalam hal ini kami sangatlah paham akan keinginan pelanggan untuk pembayaran pajak lebih efektive dan efisient tanpa ada pelnggaran terhadap undang - undang perpajakan maka dari itu kami melakukan review setiap transaksi yang berhubungan dengan pelanggan kami agar mendapat keyakinan untuk membuat strategi perpajakan lebih efesient. Tax review/ review pajak perusahaan. ketika kita mengalami kebingungan karena masih terdapat denda atas pajak atau masih saja terjadi koreksi dari pemeriksa pajak padahal kita sudah melakukan pembayaran pajak dari sana terkadang kita membutuhkan pihak lain agar hal yang sama tidak terulang kembali kedepan nya dalam hal ini kami juga melakukan analisa atas transaksi client kami agar terhindar dari resiko pajak dan menyiapkan data - data untuk kebutuhan lain dari hasil analisa tersebut kami memberikan hasil analisa kami ke client untuk menghindari resiko pajak yang akan timbul. Assisst of tax audit/ pendampingan pemeriksaan pajak. dalam hal perusahaan di periksa oleh pemeriksa pajak ada beberapa hal data - data yang harus kita persiapkan atas permintaan pemeriksa pajak selain itu kita juga harus mengetahui sistem kerja perpajakan terutama ketika pemeriksaan, selain itu kita harus tahu peraturan dan perundang - undangan perpajakan. Restitusi pajak. dengan berbekal pengalaman kami siap membatu dalam proses restitusi pajak perusahaan client dengan terlebih dahulu kami analisa dan review transaksi. agar target uang yang di terima tidak ada koreksi dari pemeriksa pajak atau pun denda yang akan muncul yang menjadi pengurangan dari target pengembalian dana tersebut. Pelaporan pajak dan perhitungan perpajakan. kami juga menyediakan jasa perhitungan dan pelaporan pajak ke KPP secara tepat waktu, pelaporan dan perhitungan pajak tersebut yaitu untuk spt masa maupun spt tahunan dalam hal ini perusahaan client tidak perlu report - report harus melaporkan perpajakan secara langsung dengan cara seperti ini kemungkinan telat lapor atau telat bayar tidak akan terjadi dan resiko atas keterlambatan tersebut bisa dihilangakan. selain itu jaga kami juga menawarkan untuk rekonsilasi secara periodik atas transaksi perusahaan bisanya dibutuhkan pada saat audit dari KAP atau pun pemeriksaan perpajakan.

Jasa Pembukuan Dan Konsultan Pajak Bekasi

Pembuatan laporan Keuangan 2. Perencanaan Pembukuan dan Adminsitrasi Perushaan 3. Perencanaan Fungsi Control dengan membuat budget 4. Analisa Laporan Keuangan Konsultan Pajak 1. Tax Advise/Memberi saran dalam setiap permasalahan perpajakan 2. Tax Planing/ Perencanaan Pajak baik secara admistrasi maupun strategi pajak 3. Tax Review& Analisa Resiko Pajak 4. Jasa Pembuatan SPT Masa 5. Jasa Pembuatan SPT Tahunan Badan 6. Jasa Pendampingan dan persiapan dalam pemeriksaan pajak 7. Jasa Restitusi Pajak 8. Jasa Persiapan data dalam pemeriksaan maupun dalam pengajuan restitusi pajak